Tesla membangun baterai litium terbesar di dunia dalam waktu singkat

  • Tesla membangun baterai lithium-ion terbesar di dunia di Australia.
  • Proyek ini memecahkan masalah energi di wilayah tersebut, setelah pemadaman listrik besar-besaran pada tahun 2016.
  • Tantangan tersebut tercapai dalam 100 hari, memenuhi janji Elon Musk.

Tesla membuat baterai terbesar

Tesla, di bawah arahan Elon Musk, telah berhasil menyelesaikan pembangunan baterai lithium terbesar di dunia hanya dalam waktu singkat 100 hari. Peristiwa ini, selain mewakili pencapaian teknis yang spektakuler, juga menanggapi taruhan berisiko yang dilakukan Musk, yang berjanji, jika tidak memenuhi tenggat waktu, ia sendiri yang akan menanggung biayanya.

Pendekatan penyimpanan energi Tesla terbukti penting di wilayah di mana energi terbarukan, seperti tenaga surya dan angin, tidak selalu dapat menghasilkan energi yang konsisten. Hal ini sangat penting terutama di wilayah seperti Australia Selatan, tempat baterai dipasang dan pernah mengalami masalah listrik yang signifikan di masa lalu.

Tantangan membangun baterai super

Baterai litium ion Tesla

Elon Musk, yang selalu berani dalam usulannya, meluncurkan tantangan ini melalui Twitter pada Maret 2017. Dalam pesannya, ia meyakinkan bahwa ia dapat membangun baterai super dalam waktu kurang dari 100 hari. atau Anda akan membayarnya dari kantong Anda. Pada akhirnya, Musk menepati janjinya, dan baterainya kini beroperasi penuh, bahkan dalam kondisi pembangkitan tenaga surya atau angin rendah.

Tesla telah memasang sistem baterainya di Ladang Angin Hornsdale, dimiliki oleh Neoen, di Australia Selatan. Wilayah ini mengalami pemadaman listrik parah pada tahun 2016, sehingga mendorong pemerintah untuk mencari solusi ambisius.

Dampak baterai ini lebih dari sekadar sumber penyimpanan sederhana; Pembangkit ini memiliki kapasitas untuk menyimpan energi yang dihasilkan pada saat permintaan rendah dan melepaskannya ketika permintaan tinggi stabilitas ke jaringan listrik di lebih dari 30.000 rumah.

Sistem akselerasi dengan masa kerja efektif 55 hari

Jangka waktu pembangunan yang ditetapkan adalah 100 hari, terhitung tanggal 29 September saat penandatanganan kontrak. Namun berkat perencanaan awal yang sukses, konstruksi sebenarnya selesai hanya dalam 55 hari kerja. Tesla sudah mengalami kemajuan dalam mempersiapkan material dan perangkat sebelum menandatangani kontrak, sehingga prosedurnya jauh lebih efisien.

Tidak diragukan lagi, ini adalah pencapaian luar biasa yang juga memungkinkan Musk menghemat lebih banyak uang 65.5 juta, yang berarti biaya baterai jika tenggat waktu tidak dipenuhi. Manajemen sukses seperti ini terus memposisikan Tesla sebagai pionir dalam penyimpanan dan distribusi energi terbarukan, mengantisipasi masalah pasokan energi di masa depan.

Asal usul proyek: masalah energi di Australia

Pemicu pembangunan baterai ini di Australia adalah pemadaman listrik besar-besaran yang terjadi pada September 2016 yang berdampak pada hampir dua juta orang. Peristiwa ini menyoroti kerentanan sistem energi negara ini, terutama di wilayah-wilayah di mana ketergantungan terhadap sumber energi terbarukan sangat besar namun belum mencukupi.

Pemerintah Australia menyalahkan energi terbarukan dan kurangnya sistem penyimpanan yang memadai. Menghadapi situasi tersebut, Elon Musk menawarkan pemasangan baterai terbesar di dunia sebagai solusi nyata untuk meningkatkan keamanan energi.

Sistem baterai Tesla Powerpack terpasang mengumpulkan energi dari sumber terbarukan seperti angin dan matahari, dan toko untuk digunakan di kemudian hari, terutama pada saat kebutuhan energi paling besar atau ketika sistem pembangkitan tidak dapat menyediakan energi yang cukup.

Sebuah tonggak baru bagi Tesla dan langkah selanjutnya

Proyek ini dilaksanakan bekerja sama dengan perusahaan Perancis Baru, yang mengoperasikan ladang angin Hornsdale, dan dengan perusahaan teknik Proyek Pembangkit Listrik Konsolidasi. Kombinasi baterai dengan pembangkit listrik tenaga angin tidak hanya menjamin pasokan yang lebih stabil, tetapi juga mengurangi pemadaman listrik di wilayah tersebut.

Menurut Perdana Menteri Australia Jay Weatherill, baterai ini akan menjadikan Australia Selatan wilayah yang lebih mandiri dan tangguh, memfasilitasi pasokan ke lebih dari 30.000 rumah dan mengurangi biaya listrik. Pengujian sistem dijadwalkan akan dimulai dalam beberapa hari mendatang untuk memastikan sistem tersebut memenuhi standar AEMO dan pemerintah Australia.

Pemasangan baterai ini tidak hanya menjadi tonggak sejarah bagi Tesla, namun juga mewakili solusi mutakhir yang dapat direplikasi di negara-negara lain yang menghadapi tantangan serupa dengan jaringan listrik mereka. Baterai jenis ini merupakan bagian penting dalam transisi menuju masa depan yang lebih berkelanjutan, dimana energi terbarukan memainkan peran sentral.

Elon Musk, yang dikenal karena kemampuannya dalam menghadapi tantangan besar, sekali lagi telah membuktikan bahwa proyek ambisius dapat dicapai jika Anda memiliki perencanaan yang tepat dan tim yang berdedikasi. Kini, setelah memecahkan salah satu masalah energi terbesar di Australia, pertanyaannya adalah apa tantangan selanjutnya bagi Musk dan Tesla?


tinggalkan Komentar Anda

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Bidang yang harus diisi ditandai dengan *

*

*

  1. Penanggung jawab data: Miguel Ángel Gatón
  2. Tujuan data: Mengontrol SPAM, manajemen komentar.
  3. Legitimasi: Persetujuan Anda
  4. Komunikasi data: Data tidak akan dikomunikasikan kepada pihak ketiga kecuali dengan kewajiban hukum.
  5. Penyimpanan data: Basis data dihosting oleh Occentus Networks (UE)
  6. Hak: Anda dapat membatasi, memulihkan, dan menghapus informasi Anda kapan saja.