Daur ulang ban: cara mengubah sampah menjadi biodiesel bersih

  • Sebuah startup telah mengembangkan biodiesel dari ban bekas.
  • Biofuel ini mengurangi emisi CO2 hingga 30%.
  • Daur ulang mengubah 100% ban menjadi produk yang bermanfaat, tanpa meninggalkan limbah.

Daur ulang ban menjadi biodiesel

Daur ulang ban telah berubah dari pilihan yang terbatas dan mahal menjadi kebutuhan global. Di dunia modern, mereka dihasilkan setiap tahun sekitar 1.000 miliar ban yang mencapai akhir masa manfaatnya, menjadi tantangan bagi lingkungan dan daur ulang. Namun, sebuah startup mengejutkan para ilmuwan dengan menemukan solusi inovatif: memproduksi biodiesel dari karet ban bekas.

Sebuah terobosan ekologis: biodiesel dari ban

Perusahaan GDT (Green Distillation Technologies) telah mencapai transformasi mengejutkan dalam daur ulang ban. Dengan prosesnya distilasi destruktif, GDT mampu mengubah ban bekas dan usang menjadi biodiesel yang bermanfaat, sehingga menawarkan solusi untuk akumulasi ban dan pengurangan emisi.

Daur ulang ban menjadi biodiesel

Teknologi yang digunakan oleh GDT memungkinkan produksi 3.000 liter biodiesel dari 7 ton ban truk. Pada tahun 2017, perusahaan berharap dapat meningkatkan produksinya menjadi lebih dari 8 juta liter per tahun. Teknologi ini tidak hanya mengatasi masalah lingkungan akibat tempat pembuangan sampah yang penuh dengan ban, namun juga memanfaatkan ban bekas untuk menghasilkan bahan bakar baru yang lebih bersih.

Bagaimana cara kerja distilasi destruktif?

Distilasi destruktif adalah teknik yang digunakan untuk mengubah bahan mentah organik menjadi bahan kimia yang berguna melalui panas dan lingkungan bebas oksigen. Dalam kasus tersebut ban pada akhir masa manfaatnya (NFVU), proses ini mengubahnya menjadi minyak sintetis, karbon, dan baja.

Daur ulang ban menjadi biodiesel

Proses ini dimulai dengan memasukkan ban ke dalam ruang prosesor yang tertutup rapat. Panas kemudian diterapkan sebagai katalis untuk reaksi kimia yang menghancurkan karet, mengubah berbagai bagiannya menjadi komponen yang berguna. Salah satu produk tersebut adalah biodiesel yang mengalami kondensasi selama proses berlangsung.

Beberapa bahan bakar daur ulang digunakan sebagai sumber energi untuk proses penyulingan destruktif itu sendiri, sehingga siklusnya menjadi lebih efisien. Ditambah lagi, prosesnya bersertifikat bebas emisi, menjadikannya pilihan ramah lingkungan. Di akhir siklus, hasil mengejutkan tercapai: 100% setiap ban dapat didaur ulang tanpa limbah.

Dampak lingkungan: pengurangan emisi

Salah satu aspek yang paling mengejutkan dari biodiesel yang berasal dari ban adalah mengurangi emisi CO2 dan nitrogen oksida. Pengujian telah menunjukkan bahwa mesin yang menggunakan biodiesel ini mengalami pengurangan emisi nitrogen oksida sebesar 30% dan sepertiga lebih sedikit partikel dibandingkan dengan diesel tradisional.

Profesor Richard Brown, dari Queensland University of Technology (QUT), menyoroti bahwa pengurangan emisi ini tidak mempengaruhi kinerja mesin, sesuatu yang awalnya ditanggapi dengan skeptis oleh komunitas ilmiah. Selain digunakan pada mesin diesel konvensional, biodiesel dari ban juga dapat disuling untuk digunakan sebagai bahan bakar diesel bahan bakar penerbangan atau dalam aplikasi industri.

Daur ulang ban menjadi biodiesel

Keuntungan pirolisis dan distilasi destruktif

Distilasi destruktif dan pirolisis adalah teknologi yang mampu mengubah limbah ban menjadi produk bermanfaat seperti bahan bakar dan bahan mentah. Pirolisis, mirip dengan distilasi destruktif, melibatkan pemanasan ban di lingkungan bebas oksigen untuk memecahnya. Teknik ini telah digunakan untuk memperolehnya minyak pirolisis yang dapat disuling menjadi bahan bakar seperti solar atau bahkan menjadi produk petrokimia yang bernilai tambah tinggi.

Proses pirolisis juga diketahui menghasilkan emisi lebih rendah. Dibandingkan dengan metode daur ulang dan pembakaran lainnya, pirolisis diperkirakan menghasilkan emisi CO2 hingga enam kali lebih sedikit, menjadikannya salah satu teknologi terbersih untuk menggunakan kembali ban bekas.

Daur ulang ban total

Daur ulang ban tidak hanya melibatkan produksi bahan bakar. Produk turunan juga termasuk karbon, baja dan produk sampingan lainnya yang dapat digunakan kembali di berbagai industri. Baja yang diekstraksi dari ban digunakan dalam industri baja, sedangkan karbon hitam digunakan kembali dalam pembuatan ban baru.

Green Distillation Technologies telah menjadi pionir dalam solusi komprehensif ini, yang berhasil menguraikan 100% ban tanpa meninggalkan residu atau emisi. Proses ini telah diakui secara internasional, sehingga GDT memenangkan penghargaan bergengsi 'Premio Award' atas kontribusinya terhadap biofuel.

Dengan teknologi ini, solusi yang layak diusulkan untuk mencegahnya ban terendam di laut dan kuburan ban di bumi terus merusak ekosistem.

Teknologi daur ulang ban, seperti distilasi destruktif dan pirolisis, tidak hanya membantu mengurangi akumulasi limbah, namun juga memperkenalkan generasi baru bahan bakar berkelanjutan yang berkontribusi pada ekonomi melingkar dan emisi rendah. Dengan semakin banyaknya perusahaan yang mengadopsi teknologi ini, kita bisa semakin mengurangi ketergantungan kita pada bahan bakar fosil konvensional dan dengan demikian memerangi perubahan iklim.


tinggalkan Komentar Anda

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Bidang yang harus diisi ditandai dengan *

*

*

  1. Penanggung jawab data: Miguel Ángel Gatón
  2. Tujuan data: Mengontrol SPAM, manajemen komentar.
  3. Legitimasi: Persetujuan Anda
  4. Komunikasi data: Data tidak akan dikomunikasikan kepada pihak ketiga kecuali dengan kewajiban hukum.
  5. Penyimpanan data: Basis data dihosting oleh Occentus Networks (UE)
  6. Hak: Anda dapat membatasi, memulihkan, dan menghapus informasi Anda kapan saja.