
Los sarana transportasi Mereka sangat penting bagi semua masyarakat karena kebutuhan untuk melakukan perjalanan baik jarak pendek maupun jarak jauh untuk melakukan berbagai aktivitas. Namun transportasi juga merupakan salah satu sumber utama polusi global, karena emisi CO2 dan gas berbahaya lainnya.
Di bawah ini, kita akan mengkaji bagaimana setiap moda transportasi berkontribusi terhadap emisi gas rumah kaca, tren saat ini, dan alternatif yang lebih berkelanjutan.
Emisi per kilometer dari berbagai alat transportasi
Untuk lebih memahami dampak transportasi terhadap lingkungan, perkiraan emisi CO2 per kilometer perjalanan telah ditetapkan.
- Mobil konvensional: 150 gram CO2 per kilometer perjalanan.
- Pesawat terbang: 180 gram CO2 per kilometer.
- Bis: 30 gram CO2 per kilometer.
- Kereta api: 35 gram CO2 per kilometer.
Jika kita mengalikan angka-angka ini dengan jumlah orang yang melakukan perjalanan setiap hari di seluruh dunia, maka akan menghasilkan jutaan ton CO2 yang terlepas ke atmosfer. Hal ini mempunyai dampak yang signifikan terhadap Pemanasan global dan perubahan iklim.
Perbandingan efisiensi antara berbagai alat transportasi
Jelas, itu kereta api dan bus Mereka adalah alat transportasi yang paling efisien dalam hal emisi CO2. Dengan kemampuan mengangkut banyak orang sekaligus, mereka secara signifikan mengurangi jejak karbon per penumpang dibandingkan dengan mobil atau pesawat.
Dalam hal keberlanjutan, mobil hybrid atau listrik Ini adalah salah satu pilihan terbaik. Kendaraan ini mengeluarkan sebagian kecil dari emisi mobil konvensional. Namun, meskipun penggunaannya meningkat, jumlahnya masih belum cukup untuk mengurangi tingkat polusi global secara signifikan.
Pesawat terbang, karena kebutuhannya akan bahan bakar dalam jumlah besar, menyebabkan jejak karbon yang besar. Namun, maskapai penerbangan menerapkannya perbaikan teknologi dan sedang mengevaluasi alternatif, seperti penggunaan biofuel, untuk mengurangi emisi.
Dampak transportasi jalan raya
El transportasi jalan raya Hal ini bertanggung jawab atas sebagian besar emisi CO2 global. Menurut data terbaru, transportasi jalan raya menyumbang sekitar seperlima emisi di Uni Eropa. Di antara semua moda transportasi jalan raya, mobil menyumbang lebih dari 60% total emisi. Rata-rata tingkat okupansi mobil di Eropa adalah 1,6 orang, sehingga menyebabkan efisiensi per penumpang sangat rendah.
Alternatif yang mulai berkembang adalah mobil listrik. Pada tahun 2021, sekitar 17,8% kendaraan baru yang terdaftar di Eropa adalah kendaraan listrik. Meskipun masih membutuhkan listrik, dampaknya terhadap lingkungan jauh lebih kecil energi terbarukan.
Namun kita tidak boleh mengabaikan bahwa produksi dan pembuangan mobil listrik juga mempunyai dampak terhadap lingkungan, terutama terkait dengan pembuatan baterai. Ketika energi terbarukan semakin mudah diakses, dampak dari kendaraan listrik akan semakin berkurang.
Peran biofuel dalam mengurangi emisi
Teknologi lain yang muncul sebagai pilihan untuk mengurangi emisi adalah biofuel. Bahan bakar ini berasal dari sumber terbarukan, seperti tanaman atau sampah organik, dan cenderung mengeluarkan lebih sedikit CO2 dibandingkan bahan bakar fosil. Meskipun hal ini bukan solusi yang sepenuhnya ramah lingkungan, karena produksi skala industri masih memberikan dampak, hal ini menjadi pilihan yang tepat untuk sektor-sektor seperti penerbangan dan transportasi laut.
Bagaimana warga negara dapat berkontribusi terhadap keberlanjutan
Kemajuan teknologi telah memungkinkan sarana transportasi menjadi semakin berkelanjutan. Namun, itu kolaborasi warga sangat penting untuk mencapai pengurangan emisi global secara signifikan.
Dengan memilih alat transportasi yang lebih ramah lingkungan, seperti angkutan umum, sepeda, atau mobil listrik, kita dapat berkontribusi dalam mengurangi emisi secara drastis. Selain itu, penerapan teleworking dan mobilitas bersama Pendekatan-pendekatan ini dapat membantu mengurangi kebutuhan akan transportasi individual, yang pada gilirannya akan mengurangi jejak karbon.
Jika kita menciptakan lebih banyak sarana transportasi yang berkelanjutan, maka tingkat polusi global akan berkurang secara signifikan. Penting untuk terus berinovasi dan mengadopsi model-model baru mobilitas berkelanjutan untuk memerangi perubahan iklim.
Selain itu, kebijakan pemerintah memainkan peran penting dalam mendorong pengembangan teknologi ramah lingkungan dan transportasi umum. Berinvestasi dalam infrastruktur energi terbarukan, seperti stasiun pengisian kendaraan listrik, sangat penting untuk mempercepat transisi menuju mobilitas yang lebih bersih.
Dekarbonisasi sektor transportasi merupakan tantangan penting, namun juga merupakan peluang besar untuk mengurangi jejak karbon global. Melalui upaya bersama antara masyarakat, pemerintah, dan perusahaan, kita dapat mentransformasikan mobilitas dan melakukan mitigasi perubahan iklim.