Tiongkok telah menjadi kekuatan dunia dalam penjualan mobil listrik murah. Jumlahnya mencengangkan: lebih banyak mobil listrik yang terjual di Tiongkok dibandingkan gabungan seluruh negara lain di dunia. Namun hal ini tidak hanya menonjol karena volume penjualannya, tetapi juga karena model berbiaya rendah yang membuat mobilitas listrik dapat diakses oleh sebagian besar masyarakat.
Merek Tiongkok, seperti BYD, Chery, dan SAIC, mendominasi pasar, dan meskipun beberapa kendaraan ini tidak menawarkan merek internasional seperti Tesla atau Nissan, harga dan kepraktisannya menjadikannya pilihan yang menarik, terutama di pasar besar. kota. Dalam artikel ini, kami menganalisis secara mendalam perluasan mobil listrik murah di Tiongkok, model-modelnya yang paling menonjol, kebijakan yang mendorong fenomena ini, dan ekspektasi di masa depan.
Mobil listrik: kenyataan yang berkembang
Teknologi mobil listrik telah berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir. Saat ini, kita tidak hanya berbicara tentang mobil mewah atau mobil khusus, namun tentang kendaraan terjangkau, yang dirancang untuk penggunaan sehari-hari di lingkungan perkotaan dan semi perkotaan. Dengan jangkauan yang, pada banyak model, melebihi 100 km, itu lebih dari cukup untuk kebutuhan sehari-hari. Selain itu, infrastruktur pengisian daya terus berkembang di Tiongkok, sehingga memfasilitasi adopsi kendaraan ini bagi mereka yang memiliki akses ke titik pengisian daya di rumah atau di tempat kerja mereka.
Namun yang benar-benar mendorong pertumbuhan mobil listrik murah di Tiongkok adalah kebijakan agresif pemerintah. Beijing telah menerapkan sistem subsidi dan bantuan yang memungkinkan harga kendaraan ini diturunkan secara signifikan, beberapa di antaranya dapat dibeli dengan harga kurang dari 10.000 euro.
Maraknya mobil listrik murah di China
Pertumbuhan penjualan mobil listrik di Tiongkok tak terbendung dalam beberapa tahun terakhir. Pada tahun 2016, lebih dari 500.000 mobil listrik dan hibrida plug-in terdaftar, yang menunjukkan peningkatan sebesar 60% dibandingkan tahun sebelumnya. Pada tahun 2020, pemerintah Tiongkok menetapkan target untuk memiliki 5 juta mobil listrik di jalanannya, dan meskipun jumlah tersebut tidak mencapai angka pastinya, momentumnya sangat mengesankan.
Saat ini, Tiongkok telah melampaui jumlah pendaftaran setiap tahunnya. Pada tahun 2023, penjualan mobil listrik mencapai sekitar 5 juta pada tahun itu saja, yang menunjukkan besarnya fenomena tersebut. Pertumbuhan ini sebagian besar disebabkan oleh pabrikan lokal seperti BYD, Chery, Geely atau SAIC yang telah meluncurkan model dengan harga yang sangat kompetitif.
Faktor keberhasilan
Keberhasilan mobil listrik murah di Tiongkok dipengaruhi oleh beberapa faktor:
- hibah pemerintah: Pemerintah Tiongkok sangat bertaruh pada elektrifikasi, dengan menawarkan subsidi besar yang memungkinkan produsen menurunkan harga jual.
- Pengurangan birokrasi: Di beberapa kota, pengemudi mobil listrik lebih mudah mendapatkan pelat nomor, yang merupakan keunggulan dibandingkan mobil berbahan bakar.
- Inovasi teknologi: Pabrikan Tiongkok telah berkembang pesat, mengembangkan baterai dan sistem propulsi yang lebih efisien yang, meskipun cenderung memiliki jangkauan lebih kecil dibandingkan kendaraan kelas atas, namun cukup untuk sebagian besar kebutuhan sehari-hari.
Model mobil listrik murah yang menonjol di China
Berkat kebijakan insentif dan perluasan infrastruktur pengisian daya, Tiongkok menjadi rumah bagi beragam mobil listrik dengan harga terjangkau. Kendaraan terlaris dicirikan oleh rasio kualitas-harga yang baik dan jangkauan yang memadai untuk penggunaan perkotaan.
Lumba-lumba BYD
El Lumba-lumba BYD Ini adalah salah satu mobil paling populer di Tiongkok karena biayanya yang rendah dan jangkauan yang masuk akal. Dengan baterai 44,9 kWh, ia menawarkan otonomi hingga 405 km dalam siklus NEDC. Dari segi harga, Dolphin bisa dibeli dengan harga sekitar 19.000 euro, menjadikannya pilihan yang sangat kompetitif dibandingkan model serupa lainnya di Eropa.
Cherry eQ
El Cherry eQ Ini adalah salah satu model listrik terlaris di Tiongkok. Dengan harga yang berkat subsidi bisa mencapai sekitar 8.200 euro, Chery eQ telah menjadi kendaraan pilihan banyak keluarga yang mencari pilihan ekonomis dan ekologis untuk perjalanan sehari-hari mereka.
Changan Ben Ben EV
Dengan harga awal juga sekitar 8.200 euro, the Changan Ben Ben EV Ini adalah salah satu mobil terlaris di Cina. Ia menawarkan jangkauan 200 km, cukup untuk penggunaan sehari-hari di wilayah metropolitan.
Jiayuan Komi
Pilihan yang lebih baru di pasar adalah Jiayuan Komi. Meski berukuran kecil, mobil ini menonjol karena jangkauannya yang mengejutkan hingga 320 km dalam versi terlengkapnya. Selanjutnya, miliknya harga kurang dari 10.000 euro menjadikannya pilihan menarik bagi mereka yang mencari mobil listrik sepenuhnya dengan harga terjangkau.
Persaingan di pasar mobil listrik di China
Pasar kendaraan listrik di Tiongkok terus berkembang, tidak hanya menghadapi permintaan yang tinggi tetapi juga persaingan yang ketat. Apa yang sebelumnya merupakan domain eksklusif beberapa merek telah berubah secara radikal, dengan lebih dari selusin produsen bersaing untuk mendapatkan kepemimpinan. Persaingan ini menimbulkan perang harga yang menguntungkan konsumen sehingga menurunkan harga mobil listrik secara signifikan.
Strategi BYD di Eropa
BYD, produsen mobil listrik terbesar di Tiongkok, juga telah memulai ekspansinya di Eropa. Namun, harga di pasar Eropa jauh lebih tinggi karena tarif dan pajak. Sebuah mobil seharga 15.000 euro di Tiongkok bisa berharga lebih dari 37.000 euro di Eropa. Terlepas dari perbedaan harga ini, model BYD mulai mendapat tempat di pasar seperti Jerman dan Norwegia, yang menunjukkan kemampuan pabrikan Tiongkok untuk bersaing secara internasional.
Dampak perang harga
Di sisi lain, persaingan yang ketat di Tiongkok telah menyebabkan a perang harga yang secara drastis telah mengurangi margin keuntungan beberapa produsen. Banyak yang memilih menjual dengan harga lebih rendah di pasar domestik dan kemudian menaikkan harga di pasar Eropa. Namun, hal ini juga mengarah pada konsolidasi pasar, dengan merek seperti BYD atau Changan muncul sebagai pemain utama.
Masa depan mobil listrik murah
Dengan kemajuan teknologi dan meningkatnya permintaan akan solusi mobilitas yang lebih bersih dan murah, masa depan mobil listrik di Tiongkok tampak menjanjikan. Diperkirakan pada tahun 2027, kendaraan listrik akan mewakili sebagian besar armada kendaraan di negara ini, dengan lebih dari 20% penjualan baru berasal dari model listrik.
Tiongkok tidak hanya memimpin penerapan mobil listrik, namun juga memantapkan dirinya sebagai eksportir terbesar kendaraan ini, dengan produsen seperti BYD, Chery dan Changan bersiap untuk membawa mobil mereka ke lebih banyak pasar di Eropa, Amerika Latin dan wilayah lain di Amerika. dunia.
Artinya, seiring kemajuan teknologi dan biaya produksi yang terus menurun, kita akan melihat semakin banyak mobil listrik dengan harga terjangkau tidak hanya di Tiongkok, namun juga secara global.
Ringkasnya, maraknya mobil listrik murah di Tiongkok menandai adanya perubahan dalam dunia otomotif. Tiongkok telah berubah dari sekadar konsumen menjadi pemimpin dunia dalam produksi dan ekspor kendaraan listrik, dan mobil-mobilnya yang murah dan efisien hanyalah permulaan dari apa yang tampaknya merupakan revolusi dalam mobilitas global.