Kota terus berkembang dan harus bergerak menuju tujuan yang semakin berkelanjutan. Polusi, kualitas udara, kesehatan masyarakat dan model kota merupakan aspek-aspek yang memerlukan transformasi besar. Penting untuk mengembangkan model perkotaan yang ramah lingkungan, mengoptimalkan penggunaan wilayah dan menjamin semua layanan bagi penduduknya.
Kota berkelanjutan: Apa saja manfaatnya?
Menjadi berkelanjutan berarti melakukan pendekatan terhadap pembangunan kota dengan cara yang beragam. Kota yang berkelanjutan tidak hanya mengurangi polusi, namun juga meningkatkan kualitas hidup penduduknya. Untuk mencapai hal ini, sangat penting untuk mengintegrasikan pendekatan ekonomi, sosial dan lingkungan. Misalnya, kota harus menjamin kesejahteraan ekonomi melalui lapangan kerja yang layak, akses yang adil terhadap layanan kesehatan, pendidikan dan transportasi. Pada saat yang sama, mereka harus melindungi keanekaragaman hayati dan meningkatkan kualitas udara dan air.
PBB, melalui Agenda 2030, menetapkan bahwa kota harus inklusif, aman, berketahanan, dan berkelanjutan. Pendekatan holistik ini mencakup pengembangan infrastruktur ramah lingkungan, promosi daur ulang dan pengurangan sampah melalui ekonomi sirkular, dan pengelolaan sumber daya alam yang efisien.
Tantangan pertumbuhan perkotaan
Saat ini, hampir separuh penduduk dunia tinggal di perkotaan. Persentase ini akan terus meningkat, dengan prediksi pada tahun 2050, lebih dari 70% populasi dunia akan tinggal di perkotaan. Di banyak negara, seperti Spanyol, persentase ini sudah melebihi 80%.
Meningkatnya jumlah penduduk perkotaan membawa tantangan baru. Diantaranya adalah mobilitas berkelanjutan, pengurangan gas pencemar, dan pengelolaan limbah dan air secara cerdas. Kota-kota di masa depan harus berkembang, dengan gedung pencakar langit ekologis yang menampung rumah, kantor, dan ruang hijau.
Di sisi lain, lalu lintas merupakan salah satu masalah terbesar yang menimbulkan polusi dan mempengaruhi kualitas udara. Inilah sebabnya mengapa pengembangan sarana transportasi alternatif seperti penggunaan sepeda listrik, car sharing dan angkutan umum yang efisien sangatlah penting.
Kunci menuju kota berkelanjutan di masa depan
Bertaruh pada energi terbarukan dalam sistem energi adalah salah satu kunci mendasar bagi kota-kota masa depan. Beberapa kota telah memimpin transisi menuju model energi nol karbon. Contoh paradigmatiknya adalah Tokyo (Jepang), yang berinvestasi pada teknologi terbarukan untuk mencapai swasembada dalam menghadapi bencana.
Kopenhagen, pada bagiannya, telah mencapai bahwa 62% penduduknya menggunakan sepeda untuk bepergian ke tempat kerja atau sekolah. Investasi pada infrastruktur berkelanjutan, seperti jembatan dan jalur sepeda, sangat berperan penting dalam mengurangi emisi karbon kota ini.
Kunci lainnya adalah penerapan kota spons. Konsep ini terdiri dari penciptaan infrastruktur yang mampu menyerap dan mengelola air hujan, mengurangi risiko banjir, dan memanfaatkan air tersebut untuk mengairi kawasan hijau. Dengan cara ini, kota juga berkontribusi terhadap regenerasi ekosistem di sekitarnya.
Mobilitas dan transportasi berkelanjutan
Mobilitas juga merupakan salah satu poros utama masa depan perkotaan. Mengingat masalah kemacetan lalu lintas dan emisi yang dihasilkannya, diperlukan kebijakan yang mendukung transportasi umum yang efisien dan ramah lingkungan.
Di kota-kota seperti Curitiba (Brasil), sistem transportasi umum seperti Bus Rapid Transit (BRT) telah diterapkan, dengan bus-bus yang beredar di jalur eksklusif dan mengutamakan efisiensi dalam perjalanan. Inovasi-inovasi ini tidak hanya meningkatkan kualitas udara, namun juga mengurangi ketergantungan terhadap mobil pribadi.
Pembangunan yang bertanggung jawab dan ketahanan perkotaan
Bangunan-bangunan di kota-kota masa depan harus dibangun dengan bahan-bahan yang ramah lingkungan, dan, bila memungkinkan, mengintegrasikan teknologi pintar yang memantau penggunaan energi dan mengoptimalkan konsumsi sumber daya. Kota-kota seperti Singapura sudah menjadi pionir dalam jenis arsitektur ini, dengan taman vertikal dan bangunan yang menggunakan energi surya dan panas bumi.
Selain itu, perencanaan kota yang mampu merespons secara efektif terhadap bencana alam seperti banjir atau gempa bumi adalah kuncinya. Tokyo, seperti yang telah kami sebutkan, telah menerapkan teknologi isolasi seismik dan kebijakan perkotaan untuk mengurangi dampak bencana yang mungkin terjadi. Ketahanan perkotaan akan memungkinkan kota-kota di masa depan beradaptasi secara real-time terhadap fenomena alam ekstrem.
Pentingnya ekonomi sirkular
Ekonomi sirkular mengusulkan alternatif terhadap model produksi tradisional. Alih-alih membuat, menggunakan, dan membuang, ekonomi sirkular berupaya menggunakan kembali, mendaur ulang, dan meminimalkan limbah. Kota-kota seperti San Francisco adalah pemimpin dalam kebijakan ini, yang mengarah pada masa depan tanpa sampah.
Untuk menerapkan sistem ekonomi sirkular di perkotaan, penting untuk mengedukasi masyarakat dan mendorong partisipasi aktif warga dalam proses daur ulang dan penggunaan kembali bahan-bahan.
Ruang hijau juga memainkan peran mendasar dalam menjaga keanekaragaman hayati perkotaan. Taman dan kebun ini tidak hanya meningkatkan kualitas udara, tetapi juga menyediakan tempat untuk pertemuan dan rekreasi, sehingga meningkatkan kualitas hidup penghuninya.
Kota-kota masa depan tidak hanya harus ramah lingkungan, tetapi juga inklusif dan berketahanan, memastikan bahwa semua warga negara memiliki akses terhadap kehidupan yang sejahtera dan sehat dalam lingkungan yang aman dan bersih.