Ada banyak jenis kompor di pasaran yang menggunakan semua jenis bahan bakar. Salah satunya adalah kompor pomace. Sistem pemanas ini menggunakan minyak pomace setelah diekstraksi untuk menghasilkan panas. Itu tidak memerlukan instalasi yang rumit dan pengoperasiannya cukup sederhana.
Pada artikel ini, kami akan memberi tahu Anda semua yang perlu Anda ketahui tentang kompor pomace, karakteristik, kelebihan dan pengoperasiannya.
Kompor Pomace: karakteristik dan aspek utama
Salah satu hal pertama yang perlu dipertimbangkan ketika memilih kompor pomace adalah kompornya ukuran dan dimensi, karena ada pilihan berbeda di pasar. Variasi ini bergantung pada model, berat, dan kapasitas pemanasan kompor. Memilih kompor yang tepat adalah kunci untuk memastikan kompor menjalankan fungsinya secara efisien, tanpa membuang bahan bakar atau energi.
Jika ruangan yang ingin Anda panaskan berukuran kecil, membeli kompor yang terlalu besar dapat membuang-buang sumber daya. Sebaliknya jika ruangan Anda besar, kompor berukuran kecil mungkin tidak cukup.
Untuk ruangan kecil seperti apartemen atau studio, kompor yang paling direkomendasikan adalah yang berukuran antara 50 hingga 70 sentimeter. Untuk tempat yang lebih besar, dengan luas permukaan lebih dari 40 meter persegi, sebaiknya memilih model yang lebih besar (lebih dari 110 cm).
Faktor penting lainnya adalah kompor yang lebih besar biasanya memiliki pembakar tambahan, sehingga meningkatkan efisiensi dan daya tahannya secara signifikan.
Penting untuk dipertimbangkan harga kompor bervariasi tergantung pada ukuran, daya, dan fungsi tambahannya. Yang lebih besar mungkin lebih mahal, namun dalam jangka panjang, kekuatan dan nilai kalornya akan terbukti menjadi investasi berharga dalam situasi tertentu.
Faktor-faktor yang perlu diperhatikan saat memilih kompor pomace
Meskipun model kompor pomace di pasaran semakin banyak, namun penting untuk membuat pilihan yang tepat berdasarkan aspek-aspek utama tertentu. Berikut kami sajikan faktor-faktor yang harus Anda pertimbangkan untuk memilih model yang paling sesuai dengan kebutuhan Anda:
- Kualitas produk: Kualitas yang lebih tinggi cenderung menghasilkan umur yang lebih panjang. Meskipun mungkin memerlukan biaya awal yang lebih tinggi, dalam jangka panjang, investasi ini menguntungkan.
- Ukuran yang sesuai: Sebelum memilih kompor, evaluasi ruang di mana Anda akan meletakkannya. Kompor yang lebih besar secara efisien memanaskan area yang lebih luas, sedangkan kompor yang lebih kecil lebih disukai untuk ruangan yang sempit.
- Kekuatan: Tenaga adalah salah satu faktor paling relevan saat memilih kompor. Kebanyakan model memiliki kisaran suhu antara 150 dan 190 derajat, tetapi Anda perlu memastikan wattnya sesuai dengan kebutuhan Anda. Daya kurang dari 70 kW dianggap cocok untuk instalasi rumah tangga.
Jangan lupa juga untuk mengevaluasi apakah Anda lebih memilih sistem gas atau listrik. Keduanya mempunyai keunggulan berbeda dalam hal manipulasi suhu dan efisiensi.
Pelet pomace: cara pembuatannya dan apa dampaknya
Sesuai dengan namanya, itu pelet pomace Mereka diperoleh dengan mengekstraksi minyak zaitun. Setelah buah zaitun diperas dan dihancurkan, sisa padatnya (kulit, batu, dan lemak) digabungkan dengan alpechin dan air nabati lainnya sebagai produk sampingan. Proses ini menghasilkan biomassa yang digunakan untuk pembuatan pelet.
Proses ini tidak berakhir di sini. Campuran harus menjalani tahap penggilingan dan sentrifugasi tambahan untuk mengurangi kadar air. Akhirnya, pomace menjadi bahan bakar biomassa yang terutama digunakan di pembangkit listrik tenaga panas karena biaya rendah dan kapasitas panasnya.
Kelebihan dan kekurangan penggunaan pelet pomace
Meskipun demikian pelet pomace Keunggulannya adalah biayanya yang rendah dan ketersediaannya yang tinggi. Penggunaannya tidak sepenuhnya direkomendasikan untuk kompor rumah tangga, terutama karena kadar air dan abunya yang tinggi (hingga 8%). Tingkat kelembapan yang tinggi ini berdampak negatif pada waktu dan jumlah bahan bakar yang dibutuhkan untuk mencapai kinerja kompor yang optimal.
Demikian pula, akumulasi abu dapat mempengaruhi berfungsinya boiler dan kompor. Karena alasan ini, pelet pomace banyak digunakan di fasilitas industri, karena kelemahan ini lebih mudah untuk diatasi.
Untuk penggunaan rumah tangga, lebih baik memilih pelet berkualitas lebih tinggi yang menjamin produksi abu rendah dan efisiensi pemanasan lebih baik.
Alternatif lain penggunaan biomassa pada kompor
Selain pelet pomace, masih ada jenis lainnya biomassa yang dapat digunakan sebagai bahan bakar pada kompor. Di antara alternatif yang paling umum adalah:
- Pelet kayu: Mereka adalah pilihan paling populer karena nilai kalorinya yang tinggi dan rendahnya emisi uap air dan abu.
- Biji zaitun: Pilihan lain diperoleh dari pengolahan zaitun, ideal untuk mengurangi limbah dan memanfaatkan produk sampingan pertanian secara maksimal.
- Kulit kacang: Bagian kulit almond, pistachio dan buah-buahan lainnya juga digunakan sebagai biomassa, meskipun ketersediaannya bervariasi.
Memanfaatkan limbah ini untuk menghasilkan panas tidak hanya menghemat energi, namun juga hemat energi berkelanjutan dan ramah lingkungan, karena limbah berkurang.
Kompor pomace dapat menjadi alat pemanas yang efisien dan ekonomis, asalkan ukuran dan jenis bahan bakar yang dipilih tepat untuk memaksimalkan kinerjanya.