Seperti dilansir pihak berwenang yang berwenang, Pembangkit Listrik Tenaga Air Gorona del Viento, yang terletak di pulau El Hierro, terus memberikan dampak positif sejak mulai beroperasi secara komersial sekitar dua tahun lalu, setelah melewati masa uji coba. Pembangkit listrik ini menjadi kunci integrasi energi terbarukan ke dalam sistem kelistrikan pulau tersebut.
Meskipun transisi ke energi terbarukan dilakukan secara bertahap, periode di mana Gorona del Viento berhasil memasok seluruh atau sebagian besar kebutuhan listrik di pulau tersebut semakin sering terjadi. Energi terbarukan menunjukkan kapasitasnya, dan El Hierro adalah contoh yang patut dicontoh dalam proses ini.
Gorona Angin (El Hierro)
Sejak didirikan, Gorona del Viento telah bekerja lebih dari seribu jam dengan menggunakan 100% energi terbarukan. Menurut Belén Allende, presiden Gorona del Viento, ini adalah proyek penelitian dan pengembangan yang tidak hanya berinovasi dalam desainnya, namun juga dalam pengoperasiannya. Sasarannya adalah melampaui 70% pembangkitan energi terbarukan setiap tahunnya, dan meskipun masih ada jalan untuk mencapainya, kemajuan yang signifikan telah dicapai.
Salah satu manfaat utama yang diberikan Gorona del Viento adalah lingkungan. Menurut Allende, untuk setiap jam pembangkitan energi terbarukan, 1,5 ton minyak dihemat dan lebih dari 3 ton CO2 tidak lagi dilepaskan ke atmosfer, sehingga memberikan kontribusi besar terhadap pembangunan berkelanjutan di pulau tersebut.
Selain manfaat lingkungan, dampak ekonomi juga penting. Pembangkit ini secara signifikan mengurangi konsumsi bahan bakar fosil dan menghasilkan penghematan langsung dan tidak langsung di sektor-sektor seperti pariwisata dan lapangan kerja, sehingga mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.
Dari minyak hingga energi terbarukan
Efisiensi energi di sektor ketenagalistrikan menjadi salah satu tantangan utama bagi perusahaan, lembaga publik, dan masyarakat pada umumnya. Hal ini bukan hanya tentang memiliki lebih banyak atau lebih sedikit sumber daya, namun juga tentang mengoptimalkan pengelolaan sumber daya yang sudah ada untuk menghindari pembengkakan biaya dan meminimalkan dampak terhadap lingkungan.
Dalam konteks ini, banyak administrasi publik, seperti El Hierro, berkomitmen terhadap model energi yang ekonomis dan berkelanjutan. Namun, mencapai tujuan ini tidak selalu merupakan tugas yang mudah. Komitmen terhadap energi terbarukan adalah kunci untuk meminimalkan konsumsi bahan bakar fosil dan mengurangi ketergantungan pada sumber-sumber luar negeri.
Keuntungan transisi energi di Kepulauan Canary
Salah satu kemajuan terbesar dalam transisi energi sedang dilakukan oleh Kepulauan Canary, di mana isolasi geografisnya telah menimbulkan ketergantungan besar pada minyak dan kesulitan serius dalam melakukan interkoneksi dengan wilayah lain di negara ini. Sejak tahun 2011, pulau-pulau tersebut telah bergerak menuju model energi yang lebih berkelanjutan, seperti yang ditunjukkan oleh pengalaman Gorona del Viento di El Hierro.
Sistem kelistrikan Kepulauan Canary terdiri dari enam subsistem yang terisolasi dan kecil, yang memaksa setiap pulau untuk mengembangkan jaringan yang setara dengan jaringan nasional dalam hal infrastruktur, sehingga melipatgandakan upaya yang diperlukan untuk pemeliharaannya. Namun, proyek interkoneksi antar pulau yang dipimpin oleh Red Eléctrica de España memungkinkan peningkatan koneksi ini.
Pentingnya penyimpanan energi: kasus Gorona del Viento
Salah satu pencapaian besar Gorona del Viento adalah kemampuannya menggabungkan energi angin dengan energi hidroelektrik, yang memungkinkannya menyimpan energi. Sistem pemompaan ini menggunakan energi angin berlebih untuk mengangkat air ke reservoir, sehingga listrik dapat dihasilkan saat tidak ada angin. Sistem ini menjamin kontinuitas pasokan, bahkan pada periode produksi angin rendah.
Kapasitas pembangkit listrik tenaga angin terpasang adalah 11,5 MW, yang memungkinkan untuk memenuhi sebagian besar kebutuhan pulau tersebut. Namun, salah satu tantangannya adalah meningkatkan kapasitas penyimpanan dan memperbaiki manajemen energi untuk mencapai pasokan yang lebih konstan dan otonom.
Tantangan untuk mencapai swasembada 100%.
Meskipun terdapat kemajuan, Gorona del Viento masih belum berhasil membuat pulau tersebut beroperasi 100% dengan energi terbarukan. Pada tahun 2018, pembangkit listrik tersebut berhasil memasok energi bersih ke pulau tersebut selama 18 hari berturut-turut, namun tujuan untuk beroperasi secara terus menerus tanpa bergantung pada solar masih dalam proses.
Salah satu kendalanya adalah seringnya angin dan terbatasnya kapasitas penyimpanan. Meskipun pulau ini telah mencapai 1.000 jam pembangkitan energi terbarukan, pada waktu-waktu tertentu solar perlu digunakan untuk memenuhi kebutuhan. Namun, proyek-proyek yang sedang berjalan berupaya untuk meningkatkan kapasitas energi terbarukan dan mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil di tahun-tahun mendatang.
Ketika El Hierro menjadi tolok ukur keberlanjutan di dunia, pembelajaran yang didapat dari pulau ini dapat diterapkan ke wilayah terpencil lainnya. Dengan investasi berkelanjutan pada energi terbarukan dan partisipasi aktif masyarakat dalam mengurangi konsumsi energi, pulau ini terus bergerak menuju model yang sepenuhnya otonom dan berkelanjutan.
El Hierro adalah contoh bagaimana kombinasi kemauan politik, inovasi teknologi, dan komitmen lingkungan dapat mengubah komunitas terisolasi menjadi model swasembada energi bagi seluruh dunia. Meskipun masih ada pekerjaan yang harus dilakukan untuk mencapai 100% pasokan energi terbarukan yang permanen, kemajuan yang dicapai menunjukkan masa depan yang menjanjikan.