Seperti halnya manusia mencari sumber energi yang terbarukan untuk dijadikan alternatif pengganti bahan bakar fosil, biofuel lahir. Salah satunya adalah biometana. Biometana muncul dari biogas, yang diperoleh berkat berbagai macam substrat. Namun untuk menggunakan biogas ini harus dimurnikan. Beginilah biometana lahir.
Di bawah ini, kami memberi tahu Anda segalanya tentang ini biofuel terbarukan dan potensinya untuk mengurangi emisi dan berkontribusi pada transisi energi.
Apa itu biometana dan bagaimana cara membuatnya
Biometana adalah sejenis gas alam terbarukan yang diperoleh dari pemurnian biogas yang dihasilkan dari penguraian sampah organik tanpa adanya oksigen. Gas ini merupakan alternatif pengganti bahan bakar fosil dan berpotensi mengurangi emisi gas rumah kaca secara signifikan.
El biogas, sebagai sumber utama, dihasilkan dari berbagai substrat biologis, seperti limbah pertanian (pupuk kandang, hasil tangkapan, jerami), limbah industri dan domestik, serta lumpur limbah. Selain itu, teknologi baru sedang dikembangkan yang mencakup penggunaan hidrogen hijau dalam proses Power-to-Gas, yang meningkatkan jumlah metana yang dihasilkan.
Biogas dihasilkan oleh pencernaan anaerobik bahan-bahan ini, dalam proses dimana oksigen tidak ikut campur. Bakteri yang bertanggung jawab untuk dekomposisi menghasilkan campuran gas yang terdiri dari kira-kira 50-75% metana (CH4), bersama dengan karbon dioksida (CO2) dan sedikit air, nitrogen, oksigen, dan hidrogen sulfida.
Untuk mengubah biogas menjadi biometana, sebagian besar CO2 dan polutan perlu dihilangkan melalui proses pemurnian. Hal ini menjamin bahwa gas yang dihasilkan, dengan kemurnian mendekati 96% metana, cocok untuk digunakan. Proses peningkatan ini memungkinkan biometana memenuhi standar kualitas gas alam dan dapat sepenuhnya menggantikannya untuk keperluan industri, rumah tangga, dan seluler.
Penggunaan dan keberlanjutan
Biometana adalah gas serbaguna dengan berbagai aplikasi. Berkat komposisinya yang mirip dengan gas alam, gas ini dapat digunakan pada infrastruktur yang sama dengan gas fosil, sehingga menjadikannya solusi yang efisien untuk transisi energi.
Di Antara kegunaan utama biometana, menyoroti penerapannya untuk:
- Injeksi ke dalam jaringan gas alam, digunakan untuk pemanasan, produksi listrik atau konsumsi industri.
- El transportasi, sebagai bahan bakar pada kendaraan gas terkompresi (bioCNG) atau gas cair (bioLNG). Penggunaan ini sangat bermanfaat karena sangat mengurangi CO2 dan emisi partikel yang mencemari dibandingkan dengan bahan bakar fosil.
La keberlanjutan biometana terletak pada kenyataan bahwa produksi dan penggunaannya menghasilkan keseimbangan emisi bersih yang jauh lebih baik dibandingkan gas alam konvensional. Selama produksinya, emisi dalam jumlah besar dapat dihindari, karena limbah yang digunakan sebagai bahan mentah tidak melepaskan metana yang tidak terkendali ke atmosfer. Selain itu, pencernaan, produk sampingan dari pencernaan anaerobik, dapat digunakan sebagai pupuk organik, sehingga memungkinkan penutupan siklus unsur hara dan menghindari penggunaan pupuk sintetis.
Penggunaan pencernaan dapat membantu mengurangi hingga 13 kg CO2 per ton pupuk sintesis. Hal ini tidak hanya menguntungkan lingkungan, tetapi juga produsen pertanian yang dapat mengurangi biaya pemupukan, sehingga berkontribusi terhadap pengembangan ekonomi sirkular.
Keuntungan penggunaannya
Penawaran biometana keunggulan kompetitif dan lingkungan yang menjadikannya sebagai pilihan yang layak dalam perjuangan melawan perubahan iklim:
- Pengurangan emisi: Dengan menggantikan bahan bakar fosil, biometana secara signifikan membantu mengurangi emisi karbon dioksida dan gas rumah kaca lainnya.
- Peningkatan kualitas udara: Emisi NOx dan partikel yang lebih rendah dibandingkan bahan bakar fosil, sehingga meningkatkan kesehatan masyarakat di lingkungan perkotaan.
- Kemandirian energi: Dengan biofuel ini, negara-negara dapat mengurangi ketergantungan mereka pada impor gas alam dan menghasilkan energi lokal dari limbah.
Selain itu, biometana dapat menciptakan lapangan kerja, terutama di daerah pedesaan. Pembangunan dan pengoperasian pabrik biometana membutuhkan tenaga kerja, sehingga membantu memperkuat perekonomian lokal dan meningkatkan keberlanjutan di kawasan pertanian.
Bagaimana biometana diproduksi di Eropa
Saat ini, banyak negara Eropa yang mengandalkan biometana sebagai bagian dari transisi energi mereka. Sebanyak 15 negara Uni Eropa mereka secara aktif memproduksi dan menggunakan biometana.
Salah satu aplikasi utama di Eropa adalah produksi panas dan listrik melalui kogenerasi (CHP), namun penggunaannya sebagai bahan bakar transportasi berkembang pesat. Di Swedia, misalnya, biometana telah melampaui gas alam dalam pasar bahan bakar otomotif, dan Jerman mengalami pertumbuhan yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir.
Pada tahun 2020, diperkirakan produksi biogas di Eropa akan melebihi jumlah tersebut 14 miliar meter kubik, setara dengan volume gas alam konvensional. Peningkatan produksi ini tidak berdampak negatif pada pertanian yang didedikasikan untuk produksi pangan, karena penggunaan pencernaan telah memungkinkan daur ulang nutrisi secara efisien dan meningkatkan rotasi tanaman.
Dorongan terhadap biometana di Eropa didukung oleh kebijakan seperti rencana REPowerEU, yang telah menetapkan tujuan ambisius untuk memproduksi biometana. 35.000 juta meter kubik biometana setiap tahunnya pada tahun 2030. Hal ini mencerminkan komitmen Eropa terhadap keamanan energi dan mitigasi perubahan iklim.
Biometana telah menjadi pilihan tepat untuk mengurangi ketergantungan pada gas asing, meningkatkan kualitas udara dan berkontribusi terhadap pembangunan ekonomi daerah pedesaan. Kebijakan Eropa yang berfokus pada perluasan gas terbarukan, serta kemajuan dalam peningkatan teknologi, menunjukkan bahwa biofuel ini akan memainkan peran penting dalam masa depan energi benua ini.