Bendungan Tiga Ngarai (Cina sederhana: 三峡 大坝, Cina tradisional: 三峽 大壩, pinyin: Sānxiá Dàbà) terletak di aliran sungai Yangtze di Tiongkok. Ini adalah pembangkit listrik tenaga air terbesar di dunia.
Pembangunan bendungan dimulai pada tahun 1983 dan diperkirakan berlangsung sekitar 20 tahun. Pada tanggal 9 November 2001, jalur sungai dibuka dan, pada tahun 2003, kelompok generator pertama mulai beroperasi. Mulai tahun 2004, total 2.000 set genset dipasang per tahun, hingga pekerjaan selesai.
Bendungan Tiga Ngarai
Pada tanggal 6 Juni 2006, dinding penahan terakhir bendungan dibongkar, dengan bahan peledak yang cukup untuk menghancurkan 400 bangunan 10 lantai. Pembangunan penuh bendungan selesai pada tanggal 30 Oktober 2010. Hampir 2 juta orang berada di sana direlokasi terutama di lingkungan baru yang dibangun di kota Chongqing.
fitur
Bendungan ini berdiri di tepi kota Yichang, di provinsi Hubei. Waduk ini diberi nama Gorotkia dan mampu menyimpan 39.300 miliar meter kubik air. Sudah 32 turbin masing-masing 700 MW, 14 dipasang di sisi utara bendungan, 12 di sisi selatan dan enam lagi di bawah tanah, dengan total kapasitas 24.000 MW.
Dalam rencana awal, bendungan tunggal ini akan memiliki kapasitas untuk memasok 10% kebutuhan listrik Tiongkok. Namun, pertumbuhan permintaan yang eksponensial berarti bahwa produk tersebut hanya memasok sekitar 3% dari konsumsi domestik Tiongkok.
Proyek ini tidak hanya relevan karena kapasitas energinya, namun juga karena dampak sosial dan lingkungannya: menyebabkan permukaan air berada di bawah 19 kota dan 322 kota kecil, menyebabkan hampir 2 juta orang mengungsi dan menenggelamkan sekitar 630 km² wilayah Tiongkok.
Dampak lingkungan
Proyek ini adalah salah satu proyek paling kontroversial dalam sejarah teknik modern karena dampak lingkungan dan sosial yang ditimbulkannya. Pertama, bendungan telah memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pembangunan polusi air. Sebelum tahun 1990an, pembuangan langsung limbah yang tidak diolah ke Sungai Yangtze berjumlah lebih dari 1.000 miliar ton per tahun. Meskipun proses pengendalian pembuangan telah dimulai dan beberapa pabrik yang menyebabkan polusi ditutup, kualitas air tetap menjadi perhatian. Dia stagnasi air telah menyebabkan berkurangnya proses pemurnian diri alami sungai.
Selain itu, retensi sedimen juga mempengaruhi ekologi perairan. Diperkirakan Sungai Yangtze terbawa arus 526 juta ton sedimen setahun sebelum pembangunan bendungan. Akumulasi sedimen di belakang bendungan telah menjadi perhatian utama, karena berdampak pada keanekaragaman hayati dan mengurangi kapasitas pengaturan sungai.
Sungai Yangtze: Permata Hidraulik Tiongkok
Sungai Yangtze merupakan sungai terpanjang ketiga di dunia dan terpanjang di Asia, dengan panjang 6.300 kilometer. Membentang dari dataran tinggi Tibet hingga Laut Cina Timur, melewati kota-kota penting seperti Wuhan dan Shanghai. Secara historis, wilayah ini merupakan sumber sumber daya yang penting sekaligus ancaman karena seringnya terjadi banjir. Dari tahun 185 SM hingga 1911, tercatat ada 214 bencana banjir, yang memunculkan kebutuhan untuk membangun Bendungan Tiga Ngarai untuk mengurangi bahaya ini.
Perubahan Terkini dan Peningkatan Navigasi
Dengan dibangunnya bendungan tersebut, navigasi sungai di Sungai Yangtze telah membaik secara signifikan, sehingga mendukung pertumbuhan ekonomi Tiongkok. Kontrol yang lebih besar atas perairan telah memungkinkan kapal-kapal dengan arus lebih besar untuk berlayar ke hulu menuju Chongqing, sehingga meningkatkan transportasi barang secara eksponensial. Sebelum dibangun, daya dukung kapal terbatas, namun kini dengan adanya dua rangkaian kunci kapal tersebut, kapasitas tahunannya meningkat hingga lebih dari 100 juta ton.
Salah satu inovasi yang paling mengesankan adalah lift perahu terbesar di dunia. Sistem ini memungkinkan kapal berbobot hingga 3.000 ton mengatasi perbedaan ketinggian 113 meter antara perairan sebelum dan sesudah bendungan.
Masalah dan Kontroversi Terkait Bendungan
Pengungsian lebih dari 1,2 juta orang adalah salah satu aspek paling kontroversial dari pekerjaan ini. Banyak dari masyarakat yang terkena dampak hidup dari pertanian di daerah yang kini terendam. Meskipun kompensasi telah ditawarkan, migrasi paksa telah menimbulkan banyak protes dan kesulitan bagi orang-orang yang dimukimkan kembali di daerah dengan kualitas lahan pertanian yang lebih buruk.
Dampak mengkhawatirkan lainnya adalah hilangnya spesies endemik di wilayah tersebut. Dia lumba-lumba sungai baiji, spesies unik di Sungai Yangtze, dinyatakan punah beberapa tahun setelah bendungan mulai beroperasi. Meskipun terdapat upaya konservasi, kerusakan habitat mereka tidak dapat dihindari.
Pengaruh Geologi: Perubahan Rotasi Bumi
Salah satu dampak yang paling mengejutkan dan paling sedikit diketahui dari Bendungan Tiga Ngarai adalah pengaruhnya terhadap rotasi bumi. Dengan menahan 42.000 miliar ton air pada ketinggian 175 meter di atas permukaan laut, bendungan tersebut telah mengubah distribusi daratan. Menurut NASA, hal ini menyebabkan bertambahnya panjang hari sebesar 0,06 mikrodetik. Meskipun perubahan ini sangat kecil, hal ini merupakan bukti dampak megakonstruksi terhadap planet ini.
Kesimpulan
Bendungan Tiga Ngarai adalah salah satu karya teknik paling mengesankan di dunia. Teknologi ini tidak hanya menyediakan energi bersih dan membantu mengendalikan banjir, namun juga telah mengubah kehidupan di dalam dan sekitar Sungai Yangtze. Namun, dampak sosial dan lingkungan yang ditimbulkan sangat besar, dan perdebatan terus bermunculan mengenai apakah manfaatnya lebih besar daripada kerugiannya. Meski begitu, Bendungan Tiga Ngarai tetap menjadi simbol kekuatan teknik Tiongkok dan kemampuannya mengubah alam.
Selamat siang teman teman. Bagaimana mereka? Nama saya Eduardo Hurtado dan saya adalah Insinyur Industri. Selama berbulan-bulan saya telah mengerjakan Pengembangan beberapa Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Air. Mereka yang tertarik untuk mengetahuinya. Tulislah kepada saya dan saya akan memberi tahu Anda nama topiknya.