Perancis telah mengambil langkah penting menuju transisi energi dengan mengembangkan rencana ambisius yang tujuannya adalah menggandakan kapasitas pembangkit listrik tenaga angin darat yang terpasang pada tahun 2023. Saat ini, negara tersebut memiliki kapasitas terpasang 13.700 MW dan menargetkan mencapai 26.000 MW. Peningkatan ini akan menjadi kunci dalam dekarbonisasi matriks energi dan perjuangan melawan perubahan iklim.
Tujuan Perancis jelas: meningkatkan produksi energi ramah lingkungan sekaligus mengurangi waktu pelaksanaan, sehingga proyek energi angin selesai setengah dari waktu biasanya. Meskipun negara ini mempunyai tantangan besar ke depan, rencana pemerintah Perancis untuk mempercepat energi angin diposisikan sebagai salah satu rencana terpenting di Eropa.
Meningkatkan kapasitas energi angin
Rencana yang disampaikan oleh Perancis bertujuan untuk menghasilkan hingga 26.000 MW energi angin pada tahun 2023, yang merupakan peningkatan yang cukup besar dibandingkan dengan 13.700 MW saat ini. Langkah penting ini akan dimungkinkan melalui serangkaian reformasi yang bertujuan mempercepat prosedur administrasi dan menyederhanakan birokrasi seputar pengembangan proyek baru.
Saat ini, waktu rata-rata antara pembangunan pembangkit listrik tenaga angin dan pelaksanaannya di Perancis berkisar antara tujuh dan sembilan tahun. Angka ini jauh lebih tinggi dibandingkan dengan negara-negara seperti Jerman, yang proyeknya diselesaikan rata-rata dalam waktu tiga hingga empat tahun. Niat pemerintah Perancis adalah mengurangi setengahnya.
Masalah administrasi dan birokrasi
Salah satu kendala utama terhadap proyek pembangkit listrik tenaga angin di Perancis adalah jumlah banding yang diajukan oleh kelompok lokal di pengadilan. Permintaan-permintaan ini, yang terutama didasarkan pada permasalahan kebisingan dan dampak bentang alam, sering kali menunda proyek hingga bertahun-tahun. Rencana pemerintah berupaya mempercepat waktu peninjauan untuk kasus-kasus pengadilan terkait dengan proyek pembangkit listrik tenaga angin, memungkinkan banding diselesaikan di pengadilan banding.
Dalam banyak kasus, penolakan terhadap proyek-proyek ini telah menimbulkan ketegangan dengan penduduk di daerah yang direncanakan akan dipasang turbin angin. Untuk memitigasi masalah ini, rencana tersebut mencakup proposal untuk mendistribusikan kembali manfaat pajak, sehingga memberikan manfaat ekonomi bagi daerah yang menjadi tuan rumah pembangkit listrik tenaga angin. Langkah ini telah diterima dengan baik oleh Federasi Komunitas Air dan Energi (FNNCR), yang mendukung inisiatif tersebut.
Manfaat pajak dan crowdfunding
Komponen utama dari rencana ini adalah modifikasi distribusi manfaat pajak. Secara tradisional, manfaat ekonomi dari pembangkit listrik tenaga angin diberikan kepada pemilik tanah, yang biasanya adalah petani atau perusahaan. Mulai sekarang, masyarakat lokal yang menjadi tuan rumah proyek-proyek ini akan menerima manfaat yang lebih besar. Hal ini akan mendorong daerah pedesaan untuk menjadi tuan rumah proyek pembangkit listrik tenaga angin dan berkontribusi pada pembangunan infrastruktur lokal.
Ukuran lain yang telah dimasukkan adalah promosi crowdfunding atau crowdfunding untuk proyek-proyek ini. Inisiatif ini bertujuan untuk melibatkan masyarakat dalam mempromosikan energi angin, memberikan mereka pilihan untuk berinvestasi dalam proyek-proyek berkelanjutan. Selain itu, turbin angin akan mengalami peningkatan teknologi dalam penerangan fasilitas, dengan lampu tetap dan bukan lampu berkedip, untuk menanggapi keluhan dari penduduk setempat.
Perbandingan dengan negara-negara Eropa lainnya
Meskipun Perancis menghadapi tantangan yang signifikan, jelas bahwa beberapa negara tetangganya di Eropa telah bergerak lebih cepat dalam menggunakan energi angin. Alemania, misalnya, telah berhasil mengurangi waktu pengembangan proyek pembangkit listrik tenaga angin secara signifikan dan menyelesaikannya dalam waktu tiga hingga empat tahun. Hal ini dimungkinkan berkat sistem administratif yang lebih sederhana dan lebih sedikit oposisi lokal, dibandingkan dengan Perancis.
Dari segi kapasitas terpasang, Prancis terus menjadi salah satu pemain utama di Eropa. Namun, negara-negara menyukainya España y Inggris Mereka juga membuat kemajuan pesat dalam memasang energi angin lepas pantai, sesuatu yang baru-baru ini mulai menjadi fokus Perancis. Aspek ini juga diperkirakan akan memainkan peran penting di tahun-tahun mendatang, karena energi angin lepas pantai merupakan bagian penting dari masa depan energi Eropa.
Peran energi terbarukan dan energi nuklir
Prancis secara tradisional merupakan negara yang bergantung pada energi nuklir, menghasilkan hampir 70% listriknya dari reaktor nuklirnya. Namun, negara ini telah mulai melakukan diversifikasi matriks energinya sumber energi terbarukan seperti tenaga surya, angin, dan panas bumi, dengan tujuan mengurangi emisi gas rumah kaca dan memenuhi komitmen iklimnya.
Selain itu, negara tersebut berencana untuk mengurangi pangsa energi nuklir dari 70% saat ini menjadi 50% pada tahun 2035. Meskipun beberapa reaktor nuklir akan ditutup, Prancis terus berinvestasi dalam inovasi teknologi, seperti reaktor modular kecil (SMR), yang mempunyai potensi untuk mengurangi emisi lebih banyak lagi tanpa mengorbankan pasokan energi.
Dampak ekonomi dan penciptaan lapangan kerja
Rencana untuk menggandakan kapasitas pembangkit listrik tenaga angin Perancis tidak hanya bertujuan untuk mengurangi emisi karbon, tetapi juga mengurangi emisi karbon menciptakan lapangan kerja dan menstimulasi perekonomian daerah. Investasi pada proyek pembangkit listrik tenaga angin diharapkan dapat menciptakan ribuan lapangan kerja baik pada tahap konstruksi maupun operasi jangka panjang.
Selain itu, investasi pada energi angin dirancang untuk menarik perusahaan yang inovatif di sektor teknologi hijau dan energi terbarukan. Hal ini akan mendorong pertumbuhan sektor energi di Perancis, sekaligus mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil, sehingga menciptakan perekonomian yang lebih berkelanjutan dan tangguh.
Ke depan, pengembangan pembangkit listrik tenaga angin Perancis juga akan berupaya memanfaatkan potensi tersebut tenaga angin lepas pantai, sebuah teknologi yang sejauh ini perkembangannya lebih lambat dibandingkan dengan negara-negara Eropa lainnya seperti Inggris dan Swedia. Namun, dengan rencana konkrit pada tahun 2050, Perancis dapat menjadi salah satu pemimpin dunia dalam bidang ini.
Dorongan terhadap energi angin di Perancis adalah contoh nyata dari kesediaan pemerintah untuk bergerak menuju masa depan yang berkelanjutan. Meskipun menghadapi tantangan regulasi dan birokrasi yang signifikan, kepemimpinan Perancis tetap berkomitmen untuk mencapai tujuan energinya. Meskipun energi terbarukan masih mewakili sebagian kecil dari pasokan energi negara ini, rencana ambisius pemerintah menunjukkan bahwa mereka bertekad untuk mengubah kenyataan ini.