Bagaimana kereta api di Belanda beroperasi 100% menggunakan energi angin

  • Kereta api di Belanda telah beroperasi 100% menggunakan listrik yang dihasilkan oleh energi angin sejak tahun 2017.
  • Jaringan kereta api membutuhkan listrik sebesar 1,2 TWh per tahun untuk mengangkut 600.000 penumpang setiap harinya.
  • Energi angin berasal dari turbin angin yang berlokasi di dalam dan di luar Belanda, terutama dari negara-negara seperti Finlandia dan Belgia.

Kereta angin Belanda

Energi angin telah terbukti menjadi sumber energi terbarukan yang tidak ada habisnya, dan salah satu contoh penerapannya dalam skala besar adalah di sektor perkeretaapian Belanda. Perkeretaapian di negeri ini, sebagian besar dikelola oleh perusahaan Belanda Spoorwegen (NS), telah mencapai tonggak sejarah dengan menjadi jaringan kereta api pertama di dunia yang mengoperasikan 100% keretanya menggunakan energi angin.

Sejak 1 Januari 2017, semua kereta api di Belanda ditenagai oleh listrik yang sepenuhnya dihasilkan oleh turbin angin, sebuah tujuan yang tercapai lebih cepat dari jadwal. Pada awalnya, diperkirakan periode ini akan berlangsung hingga tahun 2018, namun serangkaian investasi pada pembangkit listrik tenaga angin nasional dan internasional mempercepat transisi menuju energi ramah lingkungan.

Proses elektrifikasi angin di perkeretaapian Belanda

Inisiatif untuk menggerakkan kereta api Belanda dengan energi angin dimulai pada tahun 2015, ketika NS menandatangani kontrak dengan perusahaan listrik tersebut Eneko bersama dengan asosiasi hidup, yang menyatukan perusahaan kereta api lain seperti Veolia, Arriva dan Connexxion. Tujuannya adalah untuk mengurangi emisi CO2 dan memasok sistem perkeretaapian dengan 100% energi terbarukan.

Kontrak tersebut menetapkan bahwa pada tahun 2018, 100% kereta api akan ditenagai oleh energi angin, namun berkat penyelesaian awal beberapa proyek pembangkit listrik tenaga angin di negara-negara seperti Belgia dan Swedia, tenggat waktu tersebut dimajukan dan pada tahun 2017. seluruh energi yang dikonsumsi kereta api berasal dari angin.

Transisi ini dimungkinkan berkat 2.200 turbin angin yang saat ini beroperasi di Belanda, meskipun perlu dicatat, sebagian besar listriknya berasal dari pembangkit listrik tenaga angin yang berlokasi di negara lain. Hal ini dikarenakan kapasitas terpasang energi angin di Belanda tidak cukup untuk memenuhi seluruh permintaan, sehingga perlu mengimpor listrik terbarukan dari Finlandia dan Swedia.

Dampak energi dan lingkungan

Jaringan kereta api Belanda bergerak lebih dari 600.000 penumpang per hari, yang mewakili konsumsi tahunan sebesar 1,2 terawatt-jam (TWh), jumlah energi yang setara dengan konsumsi seluruh rumah di kota Amsterdam selama satu tahun. Dengan sistem pembangkit listrik tenaga angin yang baru, ribuan ton emisi CO2 dapat dihemat setiap tahunnya, sehingga berkontribusi signifikan terhadap pengurangan jejak karbon di negara ini.

Pencapaian ini menjadikan Belanda sebagai pionir dalam hal keberlanjutan di sektor transportasi umum, karena tidak ada jaringan kereta api lain di dunia yang mampu melakukan transisi seperti itu. Penggunaan tenaga angin yang cerdik untuk kereta-kereta ini berarti bahwa untuk setiap jam pengoperasian turbin angin, energi tersebut dapat diisi ulang hingga cukup untuk digunakan oleh kereta api. 200 kilometer tanpa mengeluarkan gas polusi.

Tantangan dalam permintaan energi

Meskipun keberhasilan elektrifikasi tenaga angin cukup menonjol, Belanda terus menghadapi tantangan dalam memenuhi sepenuhnya kebutuhan energinya dengan produksi energi terbarukan dalam negeri. Saat ini, sekitar 50% energi yang menggerakkan kereta api Belanda dihasilkan di dalam negeri, sedangkan sisanya diimpor dari negara tetangga.

Ketergantungan pada energi asing tidak hanya tidak mengurangi keberhasilan proyek, namun juga memotivasi perusahaan dan pemerintah untuk berinvestasi lebih banyak pada pembangkit listrik tenaga angin nasional dan fasilitas modern baik di darat maupun lepas pantai. Upaya tersebut berencana untuk meningkatkan kapasitas produksi energi terbarukan di tahun-tahun mendatang.

Masa depan transportasi kereta api berkelanjutan

Keberhasilan proyek ini telah menginspirasi negara-negara lain untuk mengikuti jalan serupa. Di negara-negara seperti Jerman dan Denmark, langkah-langkah telah diambil untuk melistriki lebih banyak sektor transportasi melalui investasi pada pembangkit listrik tenaga angin dan energi terbarukan. memiliki NS telah mengindikasikan bahwa tujuan berikutnya adalah mencapai netral karbon sepenuhnya pada tahun 2040, tanpa bergantung pada jenis energi fosil apa pun bahkan di saat tidak ada angin atau matahari.

Energi terbarukan Amsterdam

Dengan demikian, elektrifikasi tenaga angin pada jalur kereta api tidak hanya mewakili perbaikan lingkungan, namun juga mewakili kemajuan teknologi dan ekonomi, sehingga menempatkan Belanda sebagai pemimpin dunia dalam keberlanjutan jalur kereta api. Kemungkinan besar di tahun-tahun mendatang, semakin banyak sektor transportasi internasional yang akan mengadopsi model serupa.


tinggalkan Komentar Anda

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Bidang yang harus diisi ditandai dengan *

*

*

  1. Penanggung jawab data: Miguel Ángel Gatón
  2. Tujuan data: Mengontrol SPAM, manajemen komentar.
  3. Legitimasi: Persetujuan Anda
  4. Komunikasi data: Data tidak akan dikomunikasikan kepada pihak ketiga kecuali dengan kewajiban hukum.
  5. Penyimpanan data: Basis data dihosting oleh Occentus Networks (UE)
  6. Hak: Anda dapat membatasi, memulihkan, dan menghapus informasi Anda kapan saja.