Dalam beberapa tahun terakhir, Great Barrier Reef telah menjadi pusat perhatian di seluruh dunia karena bahaya besar di mana ia berada. Itu formasi karang terbesar di dunia, yang membentang lebih dari 2.200 kilometer di lepas pantai Australia, sangat terkena dampak kenaikan suhu laut, yang menyebabkan fenomena yang dikenal sebagai pemutihan karang.
Pemutihan karang: penyebab dan akibat
Pemutihan karang terjadi ketika, karena peningkatan suhu air Dari laut, karang mengusir alga zooxanthellae yang hidup di dalamnya. Ganggang ini penting bagi kehidupan karang, karena memberikan banyak nutrisi dan warna khas. Tanpa mereka, karang akan kehilangan sumber makanan utamanya dan mulai memutih serta kehilangan warna alaminya.
Pemutihan karang tidak langsung menyebabkan kematian, namun justru memperburuk keadaan rentan terhadap penyakit dan kekurangan makanan. Jika kondisi tidak membaik pada waktunya, karang pada akhirnya akan mati.
Menurut penelitian, 93% terumbu karang di Great Barrier Reef telah rusak terkena dampak dari fenomena ini, yang merupakan ancaman signifikan terhadap keanekaragaman hayati di wilayah tersebut. Selain itu, seluruh kawasan terumbu karang telah hancur dan pemulihannya berjalan lambat, bahkan memerlukan waktu lebih dari satu dekade dalam beberapa kasus.
Spesies yang terkena dampak degradasi karang
Hilangnya karang tidak hanya berdampak pada struktur fisik terumbu, tetapi juga spesies yang bergantung pada ekosistem tersebut. Diperkirakan lebih dari 1.500 spesies ikan dan puluhan spesies mamalia laut mengalami penurunan habitat aslinya, sehingga membahayakan kelangsungan hidup mereka dalam jangka panjang.
- Dugong y penyu hijau, dua spesies terumbu karang yang ikonik, sangat terancam karena hilangnya padang lamun yang merupakan bagian dari habitat dan sumber makanan utama mereka.
- Beberapa jenis hiu y lumba-lumba, seperti lumba-lumba snubfin Australia (Orcaella heinsohni) dan lumba-lumba merah muda Hong Kong (Sousa chinensis), juga terkena dampaknya, sehingga meningkatkan risiko kepunahan.
Peran perubahan iklim
Faktor utama penyebab pemutihan dan perusakan karang adalah perubahan iklim. Meningkatnya suhu yang disebabkan oleh emisi gas rumah kaca menyebabkan pemanasan lautan hingga ke tingkat yang sangat tinggi, sehingga menyebabkan gelombang panas laut yang semakin sering dan parah.
Sejak tahun 1998, setidaknya sudah ada enam peristiwa pencucian uang besar-besaran, yang terakhir tercatat pada tahun 2022. Yang mengkhawatirkan dari peristiwa ini adalah peristiwa ini terjadi pada saat fenomena La Niña, yang umumnya membawa suhu lebih dingin, yang seharusnya memberikan bantuan yang lebih besar bagi terumbu karang.
Dampak terhadap keanekaragaman hayati laut
Menurunnya kesehatan Great Barrier Reef mempunyai dampak yang tidak hanya berdampak pada terumbu karang itu sendiri. Terumbu karang merupakan rumah bagi beragam spesies, banyak di antaranya yang bergantung langsung padanya sebagai sumber makanan dan tempat berlindung. Hilangnya karang menyiratkan perubahan struktur ekosistem.
Contoh nyata dari dampak ini adalah ikan karang, yang jumlahnya menurun karena hilangnya habitat. Hal ini juga berdampak pada predator yang lebih besar, seperti hiu, yang bergantung pada ikan karang untuk kelangsungan hidupnya. Secara paralel, spesies karang yang paling rentan, seperti karang perak, adalah yang paling terkena dampaknya, dengan tingkat kematian yang sangat tinggi.
Apakah Great Barrier sudah mulai pulih?
Pada tahun 2022, dua pertiga Great Barrier Reef menunjukkan tanda-tanda perubahan iklim Recuperacion. Menurut Australian Institute of Marine Science (AIMS), wilayah terumbu bagian utara dan tengah menunjukkan cakupan tertinggi sejak tahun 1985, mencapai 36% di wilayah utara dan 33% di wilayah tengah.
Namun, pemulihan ini, meskipun penuh harapan, bukannya tanpa tantangan. Karang yang mendorong pembaruan ini adalah Karang Acropora, yang dikenal karena pertumbuhannya yang cepat namun juga karena kerentanannya terhadap gelombang panas, tekanan panas, dan kerusakan yang disebabkan oleh bintang laut berduri.
Meskipun pertumbuhan ini mungkin menggembirakan, para ilmuwan memperingatkan bahwa pemutihan karang kemungkinan besar akan terus berdampak pada terumbu karang karena meningkatnya frekuensi kejadian ini. Meski mengalami sedikit pemulihan, sebagian besar terumbu karang masih terancam oleh perubahan iklim, spesies invasif seperti bintang laut berduri, dan penangkapan ikan berlebihan.
Tindakan perlindungan dan pemulihan
Untuk memitigasi kerusakan, Pemerintah Australia telah menerapkan serangkaian tindakan perlindungan berdasarkan rencana 2050. Rencana ini mencakup pembuatan daerah penangkapan ikan yang dibatasi, pelarangan jaringan mesh dan peningkatan kualitas air dengan mengurangi pembuangan polusi.
Selain itu, investasi juga dilakukan dalam pemulihan fauna dan flora di daerah aliran sungai untuk menghentikan erosi tanah terhadap terumbu. Secara paralel, pengurangan emisi CO2 Hal ini penting tidak hanya untuk perlindungan terumbu karang, namun juga kesejahteraan planet secara umum.
Upaya untuk melestarikan Great Barrier tidak hanya memerlukan tindakan di tingkat lokal, namun juga memerlukan tindakan di tingkat lokal komitmen global, karena dampak perubahan iklim melampaui batas negara. Para ilmuwan menekankan bahwa tanpa tindakan segera terhadap perubahan iklim, gelombang panas dan kejadian cuaca ekstrem lainnya akan terus membahayakan pemulihan terumbu karang.
Meskipun prospeknya sangat penting, ketahanan Great Barrier, yang diamati selama dua dekade terakhir, memberikan secercah harapan bahwa, dengan upaya yang terkoordinasi dan konsisten, ekosistem yang luar biasa ini akan mampu bertahan dan pulih dalam jangka panjang. Namun, kuncinya adalah segera mengurangi dampak perubahan iklim.