Dengan kemenangan Trump dalam pemilu Amerika Serikat, banyak pemerhati lingkungan menyatakan keprihatinannya mengenai keputusan yang dapat berdampak pada lingkungan. Namun, berbeda dengan ketidakpastian ini, beberapa negara seperti Finlandia terus mengambil langkah tegas menuju masa depan yang lebih cerah berkelanjutan dan ekologis. Di antara kemajuan-kemajuan ini, Finlandia merupakan negara yang menonjol mempelajari larangan penggunaan batu bara untuk produksi listrik sebelum tahun 2030. Negara Skandinavia ini secara aktif berkomitmen untuk menghilangkan bahan bakar fosil, sementara di negara lain, seperti Spanyol, pembakaran batu bara meningkat pesat.
Pada bulan Desember, pemerintah Finlandia mengungkapkan hal yang ambisius rencana strategis nasional bidang energi. Rencana ini tidak hanya mencakup penghapusan batu bara untuk produksi listrik di tahun-tahun mendatang, namun juga promosi energi terbarukan. Selain itu, pengurangan penggunaan bahan bakar fosil secara signifikan, seperti bensin dan solar, diproyeksikan melalui penerapan biofuel dan sumber energi ramah lingkungan lainnya.
Strategi energi Finlandia
Rencana energi Finlandia dirancang untuk menempatkan negara tersebut di garis depan dalam keberlanjutan energi global. Setelah presentasi di depan Parlemen, di mana pemerintah memiliki mayoritas, Finlandia bisa menjadi negara yang paling berkuasa negara pertama yang mengesahkan larangan batubara. Proposal ini tidak hanya berfokus pada penutupan pembangkit listrik tenaga batu bara, namun juga mencakup upaya adaptasi pembangkit tersebut terhadap perubahan iklim biomassa dan sumber energi terbarukan lainnya. Ini adalah perubahan struktural, dimana tujuan tahun 2050 mencakup hampir mencapai 100% listrik berasal dari sumber terbarukan.
Pendekatan Finlandia juga mencerminkan kepemimpinannya dalam penggunaan biofuel. Negara ini telah dianggap sebagai salah satu pengguna utama biomassa di Eropa dan berupaya untuk terus memperluas kapasitasnya untuk menghasilkan energi secara swasembada. Perkembangan energi seperti tenaga surya dan angin juga akan berperan penting dalam panorama energi baru ini.
Sasaran untuk tahun 2030 dan seterusnya: Sasaran spesifik
Komponen utama dari rencana Finlandia adalah bahwa pada tahun 2030 setidaknya 50% energi yang dikonsumsi di negara tersebut berasal dari sumber terbarukan. Selain itu, Finlandia bertujuan untuk mengurangi separuh penggunaan bahan bakar fosil seperti solar dan bensin dibandingkan tingkat tahun 2005. Untuk mencapai hal ini, mereka berencana untuk meningkatkan penggunaan secara signifikan biofuel seperti etanol, yang persentasenya akan meningkat dari 13,5% saat ini menjadi 30% di tahun-tahun mendatang. Peningkatan ini akan disertai dengan subsidi untuk mendorong produksi dan penggunaan energi alternatif baru tersebut.
Di sisi lain, Finlandia telah menetapkan tujuan yang jelas untuk armada kendaraannya. Targetnya pada tahun 2030 setidaknya sudah ada 250.000 kendaraan listrik dan sekitar 50.000 kendaraan bertenaga gas. Mengingat armada kendaraan Finlandia adalah salah satu yang tertua di Eropa, inisiatif ini bertujuan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan ketergantungan pada minyak.
Secara global, negara-negara lain juga telah membuat komitmen yang kuat terhadap energi terbarukan. Norwegia, misalnya, terus memimpin dalam penjualan kendaraan listrik dan terbarukan, sementara Perancis dan Kanada juga telah mengumumkan penghentian penggunaan batu bara sebagai sumber energi secara bertahap. Dalam konteks ini, Finlandia mempunyai posisi yang kuat sebagai pemimpin dalam keberlanjutan.
Dampak pada sektor transportasi
Sektor transportasi adalah salah satu bidang utama yang terkena dampak rencana Finlandia. Dengan hampir 250.000 mobil listrik yang direncanakan pada tahun 2030, pemerintah telah mengumumkan investasi besar-besaran di bidang infrastruktur, seperti stasiun pengisian daya dan pembaruan armada kendaraan melalui bantuan dan subsidi. Saat ini, Finlandia memiliki salah satu armada kendaraan tertua di Eropa, dengan rata-rata usia per kendaraan adalah 11,7 tahun.
Elektrifikasi transportasi sangat penting untuk mengurangi emisi gas rumah kaca di negara ini. Dengan bekerja secara paralel dengan promosi biofuel, Finlandia memastikan bahwa kebijakan energinya mencakup sektor industri dan transportasi.
Upaya internasional: Finlandia dan kepemimpinan regionalnya
Finlandia bukan satu-satunya negara yang berupaya mengurangi ketergantungan terhadap batu bara dan sumber energi lain yang menimbulkan polusi. Di Eropa, negara-negara seperti Perancis, Kanada dan Norwegia Mereka telah menerapkan langkah serupa. Misalnya, Perancis berencana menutup semua pembangkit listrik tenaga batu baranya pada tahun 2023, sementara Kanada menargetkan penghentian penggunaan batu bara secara bertahap pada tahun 2030.
Apa yang membedakan Finlandia dari negara-negara tersebut adalah niatnya untuk melarang batubara secara permanen melalui undang-undang yang mengikat. Dengan demikian, tidak hanya emisi yang akan berkurang, namun pengembangan teknologi ramah lingkungan juga akan dipercepat dan inovasi di bidang energi seperti listrik akan dipromosikan. biomassa dan biofuel. Dengan ini, Finlandia akan memimpin transisi menuju masa depan yang lebih berkelanjutan dan menjadi preseden di seluruh dunia.
Finlandia dan perubahan iklim: Sebuah kisah sukses
Fokus Finlandia untuk menghentikan penggunaan batu bara secara bertahap pada tahun 2030 sangat relevan dalam konteks saat ini. Meskipun negara-negara lain bergerak lebih lambat, Finlandia telah berkomitmen untuk menghentikan penggunaan batu bara secara bertahap sebagai bagian dari strategi komprehensif menuju keberlanjutan. Pembangkit listrik yang saat ini masih menggunakan batubara harus beradaptasi secara bertahap dengan sumber-sumber alternatif, terutama batubara. biomassa.
Negara ini juga memilih sektor lain untuk mengurangi jejak karbonnya, seperti industri otomotif dan angkutan umum. Tindakan-tindakan ini, bersama dengan perkembangan bioenergi dan energi surya, menempatkan Finlandia di antara negara-negara yang mengalami kemajuan paling besar dalam mencapai tujuan Perjanjian Paris.
Bahkan dengan tantangan-tantangan besar di masa depan, terutama dalam adaptasi infrastruktur dan pengelolaan sumber daya energi, Finlandia sedang berupaya untuk menjadi tolok ukur global dalam perjuangan melawan perubahan iklim. Teladan mereka harus diikuti oleh semua negara yang berupaya mengurangi ketergantungan mereka pada bahan bakar fosil.
Singkatnya, sikap proaktif pemerintah Finlandia, tujuan energinya yang ambisius dan komitmen yang jelas terhadap penggunaan sumber daya terbarukan menentukan langkah menuju kemandirian energi di masa depan berdasarkan keberlanjutan.
Norwegia hanya bisa berjalan dengan tenaga air. Atau dengan biomassa.