Penangkapan ikan ilegal: dampak, sanksi dan upaya internasional untuk memberantasnya

  • Penangkapan ikan ilegal sangat mengancam ekosistem laut dan keanekaragaman hayati.
  • Eropa memberikan sanksi kepada Belize, Kamboja, dan Guinea karena tidak memerangi praktik-praktik ini.
  • Upaya internasional seperti Perjanjian Negara Pelabuhan berupaya untuk mengekang penangkapan ikan ilegal.
  • Penangkapan ikan berlebihan dan perusakan habitat meningkatkan krisis laut.

Memancing Ikan

Eropa telah bertindak tegas melawan penangkapan ikan ilegal, sebuah masalah yang membahayakan ekosistem laut dan perekonomian negara-negara yang terkena dampak. Dalam perjuangannya untuk memberantas praktik ini, Uni Eropa telah menerapkan kebijakan tersebut sanksi peristiwa bersejarah ke tiga negara: Belize, Kamboja y guinea. Negara-negara ini tidak akan bisa mengekspor ikan ke UE atau mengizinkan kapal-kapal Eropa beroperasi di perairan mereka.

dampak penangkapan ikan ilegal terhadap lingkungan hidup

Sejak penerapan peraturan ini pada tahun 2008, ini adalah pertama kalinya tindakan signifikan seperti ini diambil penangkapan ikan ilegal. Brussel telah menindaklanjuti peringatan tersebut dan menjadi preseden bagi seluruh dunia dalam hal tata kelola perikanan. Pasar Eropa, yang terbesar secara global, mulai menyadari dampak dari hal ini keberlanjutan perikanan. Langkah-langkah ini menggarisbawahi komitmen Eropa untuk memastikan ikan sampai ke konsumen berkelanjutan, melindungi keanekaragaman hayati dan perekonomian komunitas nelayan.

Belize, Kamboja y guinea, setelah berulang kali diperingatkan, akhirnya diberi sanksi. Namun, Komisi Eropa membuka kemungkinan untuk mencabut tindakan tersebut jika negara-negara tersebut melakukan upaya nyata dan berkelanjutan untuk memerangi penangkapan ikan ilegal.

Dampak penangkapan ikan ilegal terhadap ekosistem laut

Penangkapan ikan secara ilegal, tidak dilaporkan dan tidak diatur (IUU) menimbulkan ancaman serius terhadap ekosistem laut. Praktik yang tidak diatur menyebabkan eksploitasi berlebihan terhadap berbagai spesies, sehingga mengganggu keseimbangan ekosistem. Banyak metode yang digunakan, seperti penggunaan jaring pukat dasar, menyebabkan rusaknya habitat sensitif seperti terumbu karang dan padang lamun.

dampak penangkapan ikan ilegal terhadap ekosistem

Konsekuensi terhadap keanekaragaman hayati

Salah satu konsekuensi utama dari penangkapan ikan ilegal adalah penangkapan ikan secara tidak sengaja Spesies langka, seperti hiu, penyu, dan mamalia laut. Spesies-spesies ini seringkali mati akibat penangkapan ikan yang tidak disengaja, yang berdampak pada keseimbangan ekologi perairan dan kelangsungan hidup spesies-spesies utama ini.

Laporan Greenpeace menunjukkan bahwa, selain penangkapan spesies yang dilindungi, banyak spesies target juga dieksploitasi secara berlebihan. Diperkirakan lebih dari 33% populasi ikan yang dievaluasi dieksploitasi secara berlebihan, sehingga mengakibatkan ekosistem tidak seimbang. Tekanan tambahan yang disebabkan oleh penangkapan ikan ilegal memperburuk situasi ini dan memberikan dampak negatif terhadap rantai makanan laut.

pukat, teknik yang banyak digunakan dalam penangkapan ikan ilegal, telah diidentifikasi sebagai salah satu teknik yang paling merusak habitat dan keanekaragaman hayati laut. Dengan meratakan dasar laut, metode ini menghancurkan seluruh ekosistem, menghasilkan emisi karbon dalam jumlah besar yang terperangkap dalam sedimen laut.

Dampak terhadap hutan bakau dan terumbu karang

Dampak buruk lainnya dari penangkapan ikan ilegal adalah rusaknya perairan bakau y terumbu karang. Mangrove, misalnya, merupakan ekosistem kunci karena berperan sebagai penghalang alami terhadap badai dan merupakan habitat penting bagi perkembangan banyak spesies laut. Diperkirakan sampai a 50% Hutan bakau telah hilang dalam beberapa dekade terakhir karena campur tangan manusia, termasuk penangkapan ikan yang merusak.

Selain itu, terumbu karang, yang penting bagi keanekaragaman hayati laut, juga sangat terkena dampaknya. Penangkapan ikan ilegal yang melibatkan teknik seperti penggunaan dinamit menghancurkan sebagian besar terumbu karang, menghilangkan ekosistem kompleks yang memerlukan waktu puluhan tahun untuk pulih.

dampak penangkapan ikan ilegal terhadap ekosistem

Konsekuensi sosial ekonomi dari penangkapan ikan ilegal

Selain dampak buruk terhadap lingkungan, penangkapan ikan ilegal juga mempunyai dampak sosio-ekonomi yang besar, terutama di negara-negara berkembang yang bergantung pada penangkapan ikan sebagai sumber pendapatan dan makanan utama mereka.

Kerugian ekonomi global

Menurut FAO, penangkapan ikan ilegal menyebabkan kerugian ekonomi yang signifikan. Diperkirakan kerugian tahunan berjumlah antara 11 y 23 satu miliar dolar. Sekitar 26 miliar ton Banyak ikan ditangkap secara ilegal setiap tahunnya, sehingga berdampak pada pasar ikan global dan ketahanan pangan masyarakat lokal.

Praktik terlarang ini tidak hanya menimbulkan kerugian ekonomi bagi nelayan setempat, namun juga merugikan konsumen, yang seringkali membeli ikan yang ditangkap dengan cara yang tidak ramah lingkungan. Dalam banyak kasus, kualitas atau keamanan produk yang mencapai pasar internasional tidak dapat dijamin.

Dampak terhadap komunitas nelayan lokal

Masyarakat pesisir, terutama di negara-negara berkembang, adalah kelompok yang paling terkena dampak penangkapan ikan ilegal. Eksploitasi sumber daya laut yang berlebihan menyebabkan penurunan populasi ikan, sehingga mempengaruhi kemampuan populasi lokal untuk mempertahankan diri dalam jangka panjang. Hal ini, pada gilirannya, membatasi akses terhadap sumber pangan utama dan secara langsung berdampak pada penghidupan mereka.

Di negara-negara seperti Afrika Barat dan Asia Tenggara, armada penangkapan ikan industri asing, yang sebagian besar terlibat dalam penangkapan ikan ilegal, telah menghancurkan sumber daya perikanan lokal, memperparah kemiskinan dan membuat nelayan lokal terpaksa melakukan kegiatan ilegal atau memaksa mereka untuk berimigrasi.

Penangkapan ikan berlebihan dan penangkapan ikan ilegal: krisis global

Situasi penangkapan ikan ilegal saat ini tidak dapat dipahami tanpa mengatasi permasalahannya penangkapan ikan berlebihan yang mempengaruhi lautan kita. Menurut Greenpeace, 60% stok ikan dieksploitasi hingga batasnya, dan lebih dari itu 30% Lautan dieksploitasi secara berlebihan dan hal ini menyebabkan kelestarian laut berada pada risiko yang serius.

Penangkapan ikan yang berlebihan, ditambah dengan praktik ilegal, telah menyebabkan musnahnya beberapa spesies penting, termasuk Tuna merah di Atlantik dan ikan kod di Amerika Serikat bagian timur laut dan Kanada. Selanjutnya praktik seperti memancing pukat-hela (trawl) udang bagian bawah Tidak hanya berkontribusi terhadap penangkapan ikan yang berlebihan, namun juga melepaskan sejumlah besar karbon yang terakumulasi dalam sedimen laut, sebuah faktor yang berkontribusi terhadap perubahan iklim.

dampak penangkapan ikan ilegal terhadap lingkungan

Pengungsian komunitas lokal

Dalam banyak kasus, penangkapan ikan industri ilegal menggantikan nelayan tradisional. Praktik-praktik ini tidak hanya berdampak pada perekonomian lokal, namun juga mengubah dinamika sosial sehingga menimbulkan ketegangan. Masyarakat yang selama ini bergantung pada sumber daya perikanan kini harus bersaing dengan armada kapal ilegal yang menghabiskan sumber daya.

Upaya internasional untuk memerangi penangkapan ikan ilegal

Komunitas internasional telah menerapkan berbagai inisiatif untuk menghentikan penangkapan ikan ilegal. Di antara yang paling penting adalah Perjanjian tentang Tindakan Negara Pelabuhan FAO, yang berupaya mencegah produk yang diperoleh melalui penangkapan ikan ilegal memasuki rantai distribusi internasional.

Kerjasama regional dan internasional

Lebih dari 60 negara telah meratifikasi perjanjian ini, berkomitmen untuk melakukan kontrol yang lebih ketat terhadap aktivitas penangkapan ikan di pelabuhan mereka. Selain itu, perjanjian tersebut mendorong kerja sama antar negara untuk melacak, memantau, dan menghentikan aktivitas ilegal.

Upaya penting lainnya mencakup kolaborasi antar lembaga di tingkat lokal dan nasional untuk mengidentifikasi kapal-kapal ilegal dan mencegah mereka berlindung di negara-negara yang peraturan perundang-undangannya lebih longgar. Penggunaan teknologi, seperti sistem pemantauan satelit, telah memungkinkan negara-negara untuk memantau pergerakan armada dengan cermat, dan mengidentifikasi pola-pola yang mencurigakan.

Sertifikasi perikanan berkelanjutan

Negara-negara seperti Chile dan Peru telah mengadopsi inisiatif sertifikasi untuk memastikan bahwa produk perikanan mereka mematuhi peraturan berkelanjutan, seperti yang dipromosikan oleh organisasi seperti Dewan Penatalayanan Kelautan (MSC). Sertifikasi ini memungkinkan konsumen untuk mengidentifikasi produk yang ditangkap secara legal dan berkelanjutan.

langkah-langkah Uni Eropa

La Uni Eropa telah menjadi salah satu aktor paling menonjol dalam perang melawan penangkapan ikan ilegal. Langkah-langkah utamanya mencakup sertifikat tangkapan, yang menjamin asal usul ikan tersebut legal dan berkelanjutan. Proses sertifikasi ini bertujuan untuk mencegah perdagangan produk hasil penangkapan ikan ilegal.

Selain itu, UE telah mendorong pembentukan kawasan perlindungan laut dimana penangkapan ikan diatur atau dilarang sama sekali. Hal ini tidak hanya melindungi spesies yang terancam punah, namun juga mendorong pemulihan ekosistem laut yang terkena dampak penangkapan ikan berlebihan dan penangkapan ikan ilegal.

Di Amerika Latin, negara-negara seperti Peru dan Chile telah menerapkan peraturan serupa berdasarkan model Eropa, dengan berupaya membuat perbedaan dalam pemberantasan penangkapan ikan ilegal di wilayah tersebut.

trawl dan dampaknya terhadap keanekaragaman hayati laut

Komitmen dan upaya Uni Eropa untuk memerangi penangkapan ikan ilegal telah menjadi preseden penting secara global, dan menyoroti pentingnya kerja sama internasional untuk memastikan perlindungan laut bagi generasi mendatang.


tinggalkan Komentar Anda

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Bidang yang harus diisi ditandai dengan *

*

*

  1. Penanggung jawab data: Miguel Ángel Gatón
  2. Tujuan data: Mengontrol SPAM, manajemen komentar.
  3. Legitimasi: Persetujuan Anda
  4. Komunikasi data: Data tidak akan dikomunikasikan kepada pihak ketiga kecuali dengan kewajiban hukum.
  5. Penyimpanan data: Basis data dihosting oleh Occentus Networks (UE)
  6. Hak: Anda dapat membatasi, memulihkan, dan menghapus informasi Anda kapan saja.